KONEKSI INTERNET VIA KABEL LISTRIK


KONEKSI INTERNET VIA KABEL LISTRIK
Mustahil? Masa bisa sih? Bagaimana caranya? Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akan muncul di benak kita ketika kita membayangkan menggunakan jaringan listrik sebagai media untuk terhubung dengan internet. Yups! Hal itu bukanlah hal yang mustahil bin mustajab di dunia modern saat ini. Dengan menggunakan media kabel listrik seperti di rumah, kita bisa berinternetan ria. Mungkin kita terbiasa menggunakan koneksi internet via Line Telepon atau mungkin Dedicated Line atau via Wireless Conection/WIFI.

Hal ini dijawab dengan adanya teknologi PLC (Powerline Comunication). Sesuai namanya, Powerline Communication (PLC) adalah komunikasi data yang dilakukan melalui jalur listrik. PLC atau yang biasa disebut 'internet via jala-jala', adalah koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN. Jadi koneksi internet yang selama ini memakai kabel komunikasi dengan port RJ11 atau RJ45 akan diganti dengan kabel daya/jala-jala langsung dari kabel daya PLN. Hal ini memungkinkan karena memanfaatkan medan elektromagnet yang ditimbulkan oleh akitivitas penghantaran arus (hukumMaxwell).
Sederhana: PLC adapter seperti inilah yang akan mengirim data melalui jalur listrik di rumah Anda.


Teknologi PLC menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik yang telah ada untuk memberikan pasokan energi listrik, dan di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s.
Listrik dibedakan dua macam, yaitu Listrik Arus DC dan Listrik Arus AC. Pada listrik DC, besaran arus atau tegangan tidak memiliki frekuensi atau berupa garis lurus/datar. Sedangkan pada listrik AC, besaran arus atau tegangan berbentuk gelombang sinusoida dengan frekuensi yang besarnya 50/60 Hz. Adapun pada prakteknya, listrik yang dibangkitkan oleh pusat-pusat pembangkit dalam bentuk 30 (baca: 3 fasa), yang urutan fasanya disimbolkan huruf R, S, T dan biasanya diikuti kawat netral (N), tergantung hubungannya berbentuk Delta atau Bintang.
Mengalirnya arus listrik dalam bentuk gelombang sinusoida ini, ternyata dapat dimanfaatkan untuk media komunikasi sinyal suara dan data yang dikenal dengan nama Powerline Communication (PLC). Bagaimana konsepnya ?, secara sederana hal ini dapat dianalogikan bahwa arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.

Skematik Internet Via Kabel Listrik 
 
Secara teoritis, kabel listik memang bisa digunakan untuk membawa "paket data" seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines).
koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalam kabel listrik yang bisa membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet.


Bagaimana mengirim data melalui arus AC

Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz.
Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah.
Dengan PLC, sinyal-sinyal telekomunikasi (data, gambar, voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah (1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.
Konversi dan koreksi Dasar kerja PLC adalah menggunakan frekuensi tinggi yang tidak digunakan untuk mengalirkan listrik. Jalur listrik umumnya menggunakan frekuensi 50-60 Hz untuk mengalirkan listrik. PLC akan menggunakan frekuensi yang lebih tinggi untuk mengirimkan data.
Proses konversi dari data yang masuk ke dalam jalur listrik relatif sangat rumit. Bagian terpenting adalah algoritma untuk mengatasi noise.

PLC menggunakan modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) untuk mengirimkan data. Standar OFDM ini sangat populer, baik di standar wireless (802.11a/g) maupun DSL. Ide dasar OFDM adalah membagi spektrum menjadi bagian-bagian kecil dengan kecepatan rendah. Tentu saja, modulasi OFDM yang digunakan untuk keperluan transmisi PLC ini telah didesain khusus. Ia menggunakan 84 subcarriers di frekuensi antara 4,5-21 MHz. Frekuensi ini jauh di atas frekuensi yang digunakan oleh jalur listrik, yaitu 50-60 Hz.

Dekonversi: Saat diterima, semua simbol harus dikembalikan melalui proses yang berlawanan. 



Hasilnya adalah data yang bisa dimengerti oleh interface Ethernet.

Cara kerja PLC ini termasuk rumit (perhatikan gambar di halaman sebelumnya). Langkah pertama yang dilakukan oleh PLC adapter adalah menggunakan algoritma Forward Error Correction (FEC) yang akan meng-encode data ke dalam bentuk khusus. Selanjutnya, data yang telah di-encode ini akan dipetakan ke dalam suatu set tone yang telah ditentukan. Gelombang OFDM melalui proses Fast Fourier Transform (FFT) akan mengubah sinyal dari frequency domain ke time domain. Selanjutnya, proses Inverse FFT (IFFT) akan menghasilkan simbol OFDM.
Cyclic Prefix: Potongan dari akhir simbol diduplikatkan ke bagian awal untuk menjaga keutuhan simbol keseluruhan.
 
Mekanisme informasi waktu (guard time/cyclic prefix) juga dimasukkan ke dalam simbol OFDM yang dihasilkan. Pada dasarnya, guard time atau cyclic prefix merupakan potongan dari akhir simbol OFDM yang diduplikatkan ke bagian awal simbol (lihat gambar di kiri atas). Dengan adanya informasi waktu ini, maka problem multipath ini bisa diatasi dan keutuhan simbol OFDM bisa dijaga.

Saat data diterima, maka proses sebaliknya akan dilakukan. Guard time/cyclic prefix akan dibuang dan setiap simbol OFDM akan diproses oleh prosesor FFT. Selanjutnya, akan dilakukan konversi balik dari time domain ke frequency domain. Data akan diterima di port Ethernet oleh client PC/notebook.

Bagaimana dengan keamanan?
Mengirim data melalui jalur listrik tampaknya sama tidak amannya dengan wireless. Anda tidak bisa tahu pasti siapa saja yang ikut “menguping” di jalur listrik yang digunakan. Sebagai solusinya, standar PLC menggunakan enkripsi 56-bit Data Encyrption Standard (DES). Standar 56-bit DES ini mungkin bukan standar enkripsi yang paling aman, namun setidaknya ia memberikan kesulitan ekstra untuk para calon penyusup yang ingin menyadap data Anda.

SEJARAH SINGKAT PLC


 
Pemain utama dalam telekomunikasi powerline ini adalah Norweb (anak Perusahaan United Utilities PLC, London), dan terutama adalah seorang stafnya yaitu Dr. Paul Brown.Pada tahun 1991, Dr. Brown ditunjuk untuk memimpin grup riset kecil pada Open University di Inggris untuk menyelidiki kelayakan telekomunikasi melalui kabel listrik. Dia menemukan bahwa di masa lalu banyak insinyur yang telah berjuang dengan ide-ide yang sama tetapi gagal karena noise. Setiap kali listrik dinyalakan, sejumlah besar gelombang disturbansi listrik melewati kabel dan mengubah setiap transmisi data secara simultan.
Dr. Brown dan rekan-rekan tim risetnya menemukan suatu ide menggunakan sinyal-sinyal pada frekuensi tinggi diatas frekuensi yang secara potensial mengubah noise. Meskipun begitu, hal ini juga ada masalahnya. Sinyal-sinyal frekuensi tinggi tidak mampu berjalan cukup jauh dan gaung atau pantulan dalam sistem dapat secara efektif menenggelamkan sinyal-sinyal itu. Tim riset memutuskan untuk menggunakan lebih dari satu frekuensi dan mengirim data dalam bentuk paket-paket diskrit yang dipandu oleh beberapa bentuk sistem pensinyalan. Pengujian dan penyempurnaan sistem ini dihasilkan pada uji coba proyek pilot dimana sekolah-sekolah dasar di Manchester telah mempunyai sambungan Internet dengan laju 1 Mbps (hampir 10 kali lebih cepat dari sambungan-sambungan ISDN yang telah ada).
Lalu PLC dikembangkan oleh Siemens AG dan Nortel Networks. Tujuan mereka adalah menawarkan koneksi Internet via jalur listrik. Sayangnya, proyek ini sangat banyak menemui kegagalan. Teknologi yang belum semaju tahun-tahun terakhir ini tampaknya menjadi kendala. Mereka belum mampu menemukan cara efektif untuk mengirimkan data via jalur listrik yang penuh dengan noise. Pada tahun 1999 dan 2001, kedua perusahaan tersebut menyerah dan tidak mengembangkan PLC lagi.

Teknologi yang semakin maju telah mengubah segalanya. Dengan berbekal teknologi baru, PLC kembali dikembangkan dan kali ini cukup menuai sukses. Pengiriman data melalui jalur listrik pada frekuensi yang lebih tinggi menjadi solusi untuk mengatasi berbagai gangguan noise yang disebabkan oleh berbagai perangkat elektronik. Kini, dengan menggunakan PLC adapter, Anda dapat menghubungkan berbagai perangkat via stop kontak di rumah. Kecepatan yang ditawarkan pun cukup menarik, sampai 85 Mbps.
Sayangnya, PLC masih terbatas pada jarak dekat (maksimal sekitar 300 meter). Untuk mencapai jarak jauh seperti broadband dan terkoneksi ke Internet, PLC membutuhkan perangkat khusus di setiap gardu/stasiun listrik yang berfungsi sebagai gateway. Tanpa peralatan tambahan ini, PLC hanya bisa digunakan untuk jaringan lokal, misalkan dalam satu rumah.
Namun, kini para pengguna jasa yang diselenggarakan anak perusahaan PLN, PT Indonesia Comnets Plus (Icon+), dapat dinikmati benar kemudahan yang tersedia.
ICON+ adalah perusahaan yang sejak awal didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi mutakhir. Icon+ dapat menyediakan kelebihan kapasitasnya untuk memenuhi permintaan akan jasa jaringan atau bandwidth yang lebih besar dan cakupan area lebih luas dengan memanfaatkan right of ways.

Kehadiran Icon+ khususnya bagi keluarga besar PLN terutama yang tinggal di Jawa-Bali, dapat menekan penggunaan pulsa telepon dari Telkom. Keluarga PLN yang tinggal di Jakarta tidak perlu memikirkan pembengkakan rekening tagihan telepon setiap bulan, meski harus berbicara ngalor ngidul interlokal. Pemakaian Internet melalui arus listrik mempunyai keunggulan yakni lebih cepat diakses dibanding jika melalui konvensional dan jelas lebih murah karena hanya mengandalkan arus listrik. Fasilitas itu dapat dipakai di seluruh ruangan selama ada jaringan listrik milik PLN. Pengguna cukup mencolokkan kabel telepon ke stop kontak listrik menggunakan power line comunication (PLC).

Jadi, kalau pemerintah mengizinkan Icon+ melebarkan sayap untuk menggarap pelanggan umum, bukan hanya keluarga besar PLN, bukan mustahil suatu saat masyarakat terutama yang kesulitan menjadi pelanggan Telkom, ramai-ramai memasang peralatan telekomunikasi sendiri di rumahnya. Apalagi dengan memanfaatkan aliran listrik dalam berkomunikasi, tidak ada istilah biaya pulsa telepon membengkak karena terlalu banyak penggunaan telepon.

Contoh Perangkat PLC : Aztech homeplug hl105E

Aztec HL105E
HL105E merupakan modul PLC adapter buatan Aztech yang mendukung kecepatan sampai 85 Mbps. Kecepatan yang ditawarkan ini termasuk cukup cepat (dibandingkan dengan kecepatan Ethernet 100 Mbps)

Praktis: Anda hanya perlu mamasang PLC adapter ini ke stop kontak listrik dan memasang kabel Ethernet pada port yang disediakan.

Praktis dan instalasi mudah
Bentuk alat ini cukup sederhana. Ia berukuran sedikit lebih besar dibandingkan kepala stop kontak pada umumnya. Pada panel depannya, terdapat beberapa LED indikator (Power, PL-Act, dan Eth-Act). Pada bagian bawahnya, terdapat port Ethernet yang bisa Anda hubungkan ke perangkat jaringan yang ingin diakses via jalur listrik.
Proses instalasi Aztech HL105E ini cukup mudah. Anda hanya perlu meng-install software dari CD bawannya. Proses instalasi yang memakan waktu tidak lebih dari satu menit itu akan meng-install software untuk melakukan pengaturan dan konfigurasi HL105E.

Setelah proses instalasi selesai, Anda bisa langsung menghubungkan perangkat jaringan (misalkan Ethernet card dari notebook) ke port Ethernet pada HL105E. Paket penjualan juga mengemas sebuah kabel UTP yang bisa langsung Anda gunakan untuk keperluan tersebut.

Posisi menentukan prestasi: Jarak antara dua titik stop kontak yang digunakan oleh adapter PLC akan menentukan kecepatan.

Setelah memasang kabel, software bawaan Aztech pun bisa diaktifkan. Software ini bisa digunakan untuk mengatur beberapa konfigurasi, seperti nama jaringan dan password (untuk membatasi akses dari pihak yang tidak berkepentingan). Proses lainnya sama seperti Anda mengkonfigurasi jaringan biasa. Alamat IP dan subnet mask harus dimasukkan seperti biasa.
 
Proteksi: Anda bisa menentukan nama jaringan khusus dan password agar hanya perangkat tertentu saja yang bisa berkomunikasi.

Kecepatan yang didapat memang sangat bervariasi. Pada jarak dekat, kecepatan yang didapat bisa mencapai angka maksimal 85 Mbps (dilihat dengan menggunakan software bawaan Aztech) dan cukup stabil. Satu file berukuran 176 MB bisa di-copy dalam waktu 1,5 menit. Ini berarti kecepatan rata-ratanya sekitar 1,95 MB/detik. Seperti sudah dibahas di awal, kecepatan akan turun jika jarak stop kontak yang digunakan berjauhan. Kecepatan yang turun bisa cukup drastis, sampai kurang dari 15 Mbps (informasi dari software Aztech). Secara keseluruhan, perangkat PLC adapter dari Aztech ini sangat mudah digunakan. Anda tidak akan merasakan perbedaan cara penggunaan dibandingkan dengan jaringan kabel biasa.

Dengan menggunakan PLC ini tidak saja akses Internet, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat komunikasi suara (VoIP), transmisi video (video on demand) ataupun lainnya. Kecepatan data transfer yang bisa dicapai maksimal sekarang adalah sekitar 4,5 Mbps berarti sekitar 70 kali lebih cepat dari ISDN. Sehingga memungkinkan layanan yang menggabungkan penyediaan listrik, dan penyedia jasa komunikasi. Maka tak mengherankan para penyedia jasa akses Internet melalui jaringan listrik ini adalah perusahaan penyedia layanan listrik. Jadi tidak lama lagi bisa-bisa yang menjadi saingan TELKOM adalah PLN.

Referensi :
  1. 1. http://www.inf.brad.ac.uk
  2. 2. http://www.powerlineworld.com
  3. 3. http://www.powerlinecommunications.net
  4. 4. http://dunia-listrik.blogspot.com
  5. 5. http://www.chip.co.id 
  6. 6. http://www.iconpln.net.id

Cari di Blog Ini

Sedikit Tentang Saya...

ADIS SATWIAN anak yang egois, keras kepala, baik hati dan easy going [ehm..]

Teman Saya